lcRoHgqPZjWs3J6831YqB9z8W93RGUPK8UWFVz3x
Bookmark

IMPLEMENTASI STRATEGI DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI


Dr.Dr.Dra.Hj.Tita Meirina Djuwita,M.Si

Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis.

Implementasi strategi merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

Implementasi strategi melibatkan upaya besar yang bertujuan mentransformasikan keinginan strategi ke dalam aksi.

Betapa hebatnya suatu strategi, bila tidak diimplementasi tidak akan bermakna bagi organisasi dan masyarakat. Karen itu kemampuan mengimplementasikan suatu strategi merupakan hal sangat penting dalam kaitannya dengan skill dari seorang top administrator.

Memulai Proses Implementasi Strategi

  • Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah disusun?
  • Bagaimana SDM yang bertanggung jawab dalam implementasi akan melaksanakan berbagai hal yang diperlukan?

Masalah-Masalah dalam Implementasi Strategi

  1. Implementasi berjalan lebih lambat dari perencanaan
  2. Munculnya berbagai masalah utama yang tidak terduga
  3. Koordinasi kegiatan yang tidak efektif
  4. Perhatian terhadap aktivitas persaingan dan penanganan krisis yang berlebihan
  5. Kurangnya kemampuan para pegawai yang terlibat dalam implementasi strategi
  6. Tidak memadainya pendidikan dan pelatihan pegawai di tingkat bawah
  7. Tidak terkendalinya faktor-faktor lingkungan eksternal
  8. Tidak memadainya kepemimpinan dan pengarahan dari para manajer
  9. Tidak jelasnya implementasi pada tugas dan aktivitas kunci
  10. Tidak memadainya pemantauan aktivitas oleh sistem informasi yang dimiliki

Ada 6 Kendala Dalam implementasi Strategi, yaitu :

  1. Gaya manajemen atasan bawahan yang serba instruksional ( Top- down ) atau yang serba bebas ( Laissez-faire). Para manajer/pimpinan yang senior secara aktif menyibukkan diri dalam implementasi strategi. Mereka beranggapan bahwa implementasi dari strategi adalah merupakan kewenangan eksklusifnya dan oleh karenanya merekapun secara langsung mencoba terjun ke tingkat operasional untuk memperoleh informasi mengenai kemajuan proses –proses implementasinya. Melalui cara penanganan demikian berarti mereka telah mengabaikan hak dan kewajiban dari para anggota tim manajemen senior lainnya/manajemen menengahnya.
  2. Strategi yang rancu dan prioritas-prioritas yang tumpang tindih. Strategi-strategi yang tidak jelas akan diinterpretasikan berbeda-beda oleh para manajer sehingga akhirnya dipraktikan secara beragam. Kaitan yang satu dengan yang lainnya tidak terjalin, sehingga strategi-strategi sulit direalisasikan.
  3. Tim manajer senior yang tidak edukatif dan kurang komunikatif
  4. Komunikasi vertikal yang tersendat
  5. Komunikasi horizontal yang tersendat. Berbagai departemen pada organisasi tidak saling atau kurang mengetahui tentang konflik-konflik yang timbul dibalik implementasi strategi.
  6. Kompetensi kepemimpinan yang kurang memadai. Para pimpinan/ manajer di berbagai tingkatan kurang memiliki kompetensi untuk menangani proses-proses kompleks serta tidak memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kapasitas-kapasitas kepemimpinannya melalui pelatihan atau magang. Beer (2000)

Menurut Heene (2002), permasalahan-permasalahan dari implementasi strategi muncul dari salah satu atau kombinasi dari hal-hal sebagai berikut :

  1. Strategi yang bias, tidak ada keutuhan makna. Strategi hanya berupa semboyan-semboyan yang mana memiliki arti semu. Strategi kurang berkualitas, bahkan tidak dikomukasikan. Strategi kurang cermat dan strategi diformulasikan sangat abstrak.
  2. Strategi yang inkonsisten. Penentuan berbagai sasaran strategis yang tidak komplementer dan penenruan berbagai sasaran strategs yang tidak saling memperkuat,bahkan saling memperlemah.
  3. Strategi menyita lebih banyak waktu melebihi batas waktu yang tersedia.
  4. Strategi menimbulkan dampak yang tidak dikehendaki dan kurang mendatangkan manfaat.
  5. Perhatian tidak lagi ditujukan sepenuhnya bagi implementasi strategi. Hal-hal yang kurang mendesak lebih di dahulukan daripada hal-hal yang utama. Sistem monitoring yang hanya berpengaruh mengendalikan perhatian manajemen kepada hal-hal yang kurang relevan bagi totalitas upaya untuk mengimplementasikan strategi.
  6. Ditubuh organisasi sendiri tim manajemen belum berpengalaman
  7. Adanya kepemimpinan organisasi yang kurang kompeten dalam menghadapi tekanan pihak oposisi yang merasa berkerabatan untuk mendukung dilakukannya perubahan - perubahan.
  8. Lemahnya sinkronisasi antara perencanaan dan kesinambungan. Prioritas-prioritas apa saja yang dipilih bagi implentasi strategi ? Dan hal-hal mana yang harus dilaksanakan lebih lanjut ?
  9. Perubahan yang terjadi pada lingkungan internal atau eksternal. Strategi yang diformulasikan kurang memiliki fleksibilitas dalam mengadopsi dan menyiasati perubahan pada lingkungan internal dan eksternal dari organisasi.
Keberhasilan suatu implementasi strategi menuntut adanya upaya prakondisi terhadap semua proses implementasinya,sebelumnya perlu dipersiapkan terlebih dahulu hal hal yang akan mendorong keberhasilan strategi.

Menurut Beaudan (2001) sebuah strategi baru dapat dimplementasikan dengan sukses, bila para manajer menaruh perhatian pada 3 tuntutan implementasi :

  1. Persepsi = interpretasi + penerimaan; langkah pertama agar suatu strategi dapat dihayati bersama adalah dengan memperjelas makna dari strategi tersebut.
  2. Keterkaitan kolektif = partisipasi + kompetensi, sewaktu strategi sudah menjadi jelas bagi setiap individu, maka barulah dimulai langkah pengembangan keterkaitan strategi dengan partisipasi individu – individu dalam organisasi.
  3. Keteguhan Tekad = Fleksibilitas + Ritme; proses mengimplementasikan strategi menyiratkan dibutuhkannya keteguhan tekad yang kuat dari seluruh anggota organisasi, agar sanggup mencapai tujuan organisasi.

Ciri- Ciri Strategi yang baik adalah :

  1. Apakah strtegi sudah cukup memadai ?
  2. Apakah strategi menggambarkan keterkaitan internal ?
  3. Apakah strategi memiliki relevansi ?
  4. Apakah strategi dapat direalisasikan ?
  5. Apakah strategi telah berjalan sesuai dengan hasil – hasil maupun dampak – dampak lainnya sebagaimana yang diinginkan ?Heene et.al (2010)
Strategi organisasi merupakan rencana komprehensif yang menyatakan bagaimana organisasi ingin mencapai misi dan sasarannya. Strategi memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan kelemahan kompetitif. Djuwita (2008 ; 16)

Pelaksanaan strategi adalah proses di mana pihak manajemen menerjemahkan strategi dan kebijakan menjadi aksi melalui pengembangan program, anggaran biaya dan prosedur pelaksanaan.

Menurut Bryson (1995) kegunaan paraktis dari aplikasi berbagai teknik yang dikembangkan oleh manajemen strategis adalah sebagai berikut :

  1. Pengembangan strategi-strategi yang efektif
  2. Memperjelas arah masa depan
  3. Menciptakan prioritas
  4. Membuat keputusan masa kini dengan mempertimbangkan konsekuensi masa yang akan datang
  5. Mengembangkan landasan yang kokoh bagi pembuatan keputusan
  6. Memecahkan masalah pokok yang dihadapi
  7. Membuat keputusan yang sesuai dengan fungsi dan struktur yang ada
  8. Memperbaiki kinerja organisasi
  9. Menangani kondisi lingkungan yang cepat berubah

Menurut Tangkilisan (2007 ) terkait dengan merumuskan strategi yang menjadi perhatian para pimpinan atau manajer dalam pengimplemetasian strategi secara efektif, yaitu:

  1. Mandat, merupakan suatu keharusan yang memiliki landasan hukum, yang secara formal yuridis harus dilaksanakan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
  2. Visi, gambaran kondisi masa depan yang masih abstrak, tetapi merupakan konsepsi yang dapat dicapai dan direalisasikan untuk mencapai tujuan organisasi. Kemudian Bryson (1995)mengemukakan bahwa sesungguhnya visi memberikan kerangka dasar tentang gambaran organisasi di masa yang akan datang.
  3. Misi, sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Misi merupakan pernyataan tentang tujuan organisasi yang dikemukakan dalam bentuk output dan pelayanan yang optimal untuk memenuhi tuntutan, kebutuhan dan keinginan masyarakat yang ada.

Menurut Bryson (1995) ada 4 penyebab yang mengharuskan revisi secara periodik pada strategi, yaitu :

  1. Strategi terlampau lambat dalam menghasilkan dampak-dampak yang diinginkan, disebabkan minimnya ketersediaan sarana-sarana yang diperlukan.
  2. Merubah prioritas – prioritas maupun permasalahan-permasalahannya
  3. Interaksi-interaksi di antara strategi yang ada menghasilkan dampak – dampak sampingan yang tidak dikehendaki
  4. Perubahan percaturan (agenda) politik
0

Post a Comment

Terimakasih telah memberikan komentar