Dr.Dr. Dra. Hj. Tita Meirina Djuwita, M.Si
KOMPETENSI
- Kompetensi merupakan penjabaran dari pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan dari seorang pegawai untuk mencapai kinerja yang paling efektif
- Kompetensi menunjukkan kepada tindakan (kinerja) rasional yang dapat mencapai tujuan-tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi. (Hornby dalam Makmun, 1996: 70)
Dilihat dari sisi aspek manajemen strategis, pemahaman mengenai kompetensi yaitu Kemampuan atas manajemen suatu organisasi untuk mengoperasionalkan sarana –sarana dari organisasi agar mampu meraih tujuan – tujuan organisasi secara kontinum dan terkoordinasi ( Heene, 2000)
Ada 4 karakteristik yang terkandung dari makna kompetensi, sebagai berikut :
- Kompetensi beranjak dari suatu persepsi, suatu penafsiran, suatu pernyataan, bahkan suatu keputusan manajerial dari organisasi.
- Adapun terbentuknya persepsi ditentukan oleh 3 unsur, mencakup :
- Pertanyaan perihal sarana - sarana apa saja yang dibutuhkan oleh suatu Organisasi agar dapat mencapai tujuannya.
- Pertanyaan bagaimana caranya agar sarana-sarana tersebut berhasil diorganisir maupun dibaurkan antara yang satu dengan lainnya.
- Pertanyaan mengenai bagaimana agar sarana-sarana tersebut seharusnya dioperasionalkan dengan penuh kreativitas dan sanggup menjalankan fungsi yang sesuai dalam upaya untuk meraih tujuan - tujuan organisasi.
- Ditarik Kesimpulan, bahwa esensi dari kompetensi adalah suatu keterampilan terapan, suatu maha karya dalam beraktivitas.
- Berdasarkan kompetensi dapat muncul berbagai keterampilan, hal yang sangat menonjol dalam hal ini terletak pada kemampuan bekerja secara terkoordinasi dan terintegrasi.
Agar supaya suatu kompetensi tidak diragukan harus di penuhi 3 persyaratan :
- Harus diupayakan cara yang objektif dalam mencapai suatu tujuan.
- Menegaskan langkah kompetensi untuk senantiasa mengoperasionalkan sarana – sarana secara terorganisisasi.
- Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum dicapai.
Perilaku dari kompetensi dalam manajemen strategis :
- Mencermati bahwa kompetensi mengacu pada suatu persepsi, suatu pemaknaan. Kompetensi dari suatu organisasi tidak begitu mudah dinilai secara objekif.
- Kompetensi mengandung pemaknaan yang relatif. Sehingga penentuan kompetensi suatu organisasi adalah sebuah persoalan yang pelik, membutuhkan pemikiran bersama dan diskusi intensif dalam tim manajemen
- Kompetensi mengacu apa yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai dan meraih tujuan, sehingga dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan para pegawai dalam organisasi melalui pengetahuan dan keterampilannya serta daya dukung sarana – sarana yang optimal untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan.
Kompetensi sangat erat kaitannya dengan kinerja, Adapun hasil akhir dari proses manajemen strategis organisasi publik adalah kinerja.
- Kinerja →”performance”
- Robbins (1996) : kinerja = f(A x M x O)
- Kinerja merupakan fungsi dari kamampuan, motivasi, dan kesempatan
- Mitchell (1995) : Performance = ability x motivation
- Performance (kinerja) terkait:
- Prestasi kerja
- Pelaksanaan kerja
- Penampilan kerja
- Hasil kerja
- Unjuk kerja
- Mitchell (1995): kinerja meliputi :
- Quality of work
- Promptness
- Initiative
- Capability
- Communication
Kinerja = performance = unjuk kerja
- Miler (1985) menyatakan kinerja sebagai keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan
- Sutermeister (1976) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil perpaduan dari kecakapan dan motivasi, di mana setiap variabelnya dihasilkan dari sejumlah faktor lain yang saling mempengaruhi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
A. Menurut Ivancevich & Donnely (1985)
- Individu (kemampuan, keterampilan mental dan fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografi);
- Faktor organisasi (sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan);
- Faktor psikologi (persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi)
B. Menurut Winardi (2002)
- Faktor internal (pendidikan dan pengetahuan, motivasi dan kepuasan kerja, komitmen, etos kerja)
- Faktor eksternal (tingkat penghasilan, fasilitas, iklim kerja, hubungan antar manusia, kepemimpinan)
Tahap-Tahap Melaksanakan Manajemen Strategis berbasis Kompetensi, anatara lain :
- Review Visi, misi, tujuan dan value organisasi publik.
- Telaah strategi bersaing yang digunakan oleh organisasi publik.
- Identifikasi posisi organisasi Publik
- Identifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu posisi yang ada dalam organisasi publik.
- Memprioritas kompetensi dalam kegiatan organisasi publik.
- Membuat standar kinerja minimum untuk suatu kompetensi.
- Menetapkan pengukuran kinerja dalam organisasi publik
- Mengimplementasikan sistem monitoring pengukuran kinerja secara efektif.
Post a Comment