Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris “research” yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
- Fellin, Tripodi and Meyer : “Penelitian adalah suatu cara sistematik (susunan; aturan) untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain”.
- Kerlinger: “Penelitian adalah investigasi (penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta, melakukan peninjauan, percobaan, dsb, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang suatu peristiwa, sifat, khasiat, dsb), penyidikan yang sistematis (teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur baik-baik), terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena.
- Indriantoro and Supomo : “Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam”.
- David H. Penny : “Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta”.
- J. Suprapto : “Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis”.
- Sutrisno Hadi : “Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan”.
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan, menguji/membuktikan kebenaran suatu pengetahuan, dan mengembangkan dengan menggunakan metode-metode ilmiah (kualitatif, kuantitatif).
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
a. Metode Kuantitatif
Menururt Punch metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung/ angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.
b. Metode Kualitatif
Bogdan dan Taylor menjelaskan bahwa “Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati”. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif (bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik, luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi); mempunyai dan memperlihatkan wawasan yg luas), dan holistik (suatu cara pandang yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai satu kesatuan lebih penting dari bagian-bagiannya). Jika kata holistik dipakai dalam rangka pemberian pelayanan kepada orang lain yang membutuhkan maka mempunyai arti layanan yang diberikan kepada sesama manusia secara utuh, baik secara fisik, mental, sosial dan spritual mendapatkan perhatian yang seimbang.
Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pengetahuan, Welberg mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
a. Mengidentifikasi masalah penelitian,
b. Melakukan studi empiris,
c. Melakukan replikasi atau pengulangan,
d. Menyatukan (sintesis) dan mereviuw, dan
e. Menggunakan dan mengevaluasi (Mcmillan dan Schumacher).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Berkaitan dengan hal tersebut Kerlinger mengemukakan, penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery atau invention. Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan dukungan fakta biasa disebut discovery. Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan sebagai hasil temuan memang sebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru.
Pengertian penelitian yang disarankan oleh Leedy sebagai berikut: “Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita. Mirip dengan pengertian di atas, Dane menyarankan definisi sebagai berikut : “Penelitian merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang fakta dunia”.
Pengertian yang benar tentang penelitian, sebagai berikut : menurut Leedy : “Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena”.
Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian, mempunyai delapan macam karakteristik:
- Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
- Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
- Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
- Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.
- Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik.
- Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
- Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
- Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Post a Comment