lcRoHgqPZjWs3J6831YqB9z8W93RGUPK8UWFVz3x
Bookmark

PERTEMUAN KE 4


Dosen : Ade Sudrajat

B. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS

Ruang lingkup komunikasi Pada dasarnya menunjuk pada lingkungan-lingkungan organisasi bisnis. Dalam lingkungan tersebut ada sejumlah pihak yang berkepentingan (stakeholder) yang mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Seperti dalam “peta” komunikasi organisasi tadi, komunikasi itu dilakukan pada lingkungan internal organisasi dan lingkungan eksternal organisasi.

Pada lingkungan internal, organisasi tentunya memiliki stakeholder internal seperti para manajer dan karyawan. Pada lingkungan eksternal, organisasi memiliki stakeholder eksternal seperti para pelanggannya atau organisasi/perusahaan lain seperti perusahaan distributor dan pemasok.

Inilah lingkungan eksternal yang masih berada dalam lingkungan tugas (task) organisasi. Namun ada juga lingkungan paling luar yang mempengaruhi organisasi seperti :
  • Perkembangan teknologi,
  • Perubahan politik,
  • Kondisi sosial ekonomi.

Perhatikan Gambar diatas :
  1. Lingkungan internal organisasi atau biasa disebut juga stakeholder internal yg digambarkan dengan kotak yg berada di tengah gambar. Kegiatan bisnis mesti mencapai keseimbangan dl dirinya sendiri dg cara membangun komunikasi & relasi yg harmonis antara pemilik, manajemen dan karyawan.
  2. Lingkungan eksternal organisasi atau biasa dinamakan stakeholder eksternal. Pada lingkungan ini ada dua bagian, yakni lingkungan eksternal yg berpengaruh langsung pd kegiatan organisasi & kedua lingkungan yg secara langsung atau tidak mempengaruhi kegiatan organisasi bisnis.
Lingkungan eksternal yg berpengaruh langsung itu dinamakan demikian karena lingkungan tersebut berada dalam lingkungan tugas organisasi, shg perubahan pd lingkungan itu akan berpengaruh langsung pd organisasi. Sedangkan lingkungan eksternal yg satunya lagi, pengaruhnya boleh dikatakan tidak langsung pd organisasi meski sangat mungkin akan dirasakan juga oleh organisasi.

Setelah satu organisasi membangun komunikasi & relasi yg harmonis dg lingkungan internalnya, barulah membangun keseimbangan dg lingkungan terdekatnya yakni :
  1. Pelanggan, bgmn mendptkan pelanggan yg banyak, setia, jujur dan bertanggungjawab.
  2. Pemasok, bgmn mendptkan pemasok yg berkualitas, ada jaminan kulalitas dan kuantitas, serta berkesinambungan
  3. Distributor, bgmn mendptkankan distributor yg handal/berkualitas, pasar yg luas dan dinamis
  4. Kompetitor, bgmn berkomunikasi dg kompetitor u/ saling menguntungkan & saling mendorong u/ kemajuan bersama
  5. Pemerintah/lembaga regulator guna mendapatkan dan memelihara tingkat pencapaian laba.
Selain itu, faktor-faktor sosial, politik, ekonomi & teknologi harus diperhitungkan u/ menghindari kegagalan dl mencapai tujuan organisasi/lembaga.

Meski regulator pada umumnya disamakan dg pemerintah, namun dl praktik mutakhir regulator tidak selalu pemerintah, melainkan mrpk lembaga tersendiri yg di dalamnya duduk pihak-pihak yg berkepentingan yang mewakili dunia usaha, pemerintah & masyarakat.

Dalam bisnis telekomunikasi di Indonesia, misalnya, ada lembaga regulator tersendiri. Begitu juga halnya dg industri perminyakan kita, ada regulator sendiri yg mengatur kegiatan bisnis pertambangan. Regulator independen tsb pada umumnya berbentuk komisi seperti Komisi Penyiaran Indonesia yg menjadi regulator industri penyiaran di Indonesia.
Post a Comment

Post a Comment

Terimakasih telah memberikan komentar