lcRoHgqPZjWs3J6831YqB9z8W93RGUPK8UWFVz3x
Bookmark

JENIS-JENIS PENELITIAN



Oleh Ami Priatna, S.Sos., M.Si

BERDASARKAN PENDEKATAN ANALISISNYA :

1. Penelitian Kuantitatif

  • Analisis data numerik yang diolah dengan metode statistika/menggunakan alat statistik.
  • Dilakukan untuk penelitian inferensial (pengujian hipotesis); diterima atau ditolaknya suatu hipotesis.
  • Melihat signifikansi perbedaan atau hubungan antar variabel.
  • Sampelnya besar.
Jika analisis menggunakan alat statistik, berarti analisis data dilakukan menurut dasar-dasar statistik. Ada dua macam alat statistik yang digunakan, yaitu : Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.
    • Statistik Deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk analisa data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Contoh : seperti penyajian data melalui tabel, grafik, diagram dan sebaginya.
    • Statistik Inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial terbagi 2, yaitu statistik parametrik dan non parametrik.
Statistik parametrik adalah ilmu statistik yang dalam prosedurnya mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas.

Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.

Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Dengan perkataan lain, Statistika non parametrik adalah prosedur yang tidak melibatkan parameter serta tidak terlibatnya distribusi. Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal.

Metode nonparametrik tidak pernah merumuskan asumsi mengenai populasi darimana sampelnya dipilih. Metode statistik yang digunakan pada statistik nonparametrik adalah yang berhubungan dengan data yang berbentuk ranking atau data kualitatif (skala nominal atau ordinal) atau data kuantitatif yang tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik nonparametrik seringkali disebut dengan statistik bebas distribusi. Pada statistik nonparametrik, kita akan menguji karakteristik populasi tanpa menggunakan spesifik parameter.

2. Penelitian Kualitatif

  • Melakukan kesimpulan deduktif dan induktif terhadap dinamika hubungan antara fenomena dengan metode logika ilmiah.
  • Tidak menggunakan alat statistik, namun dilakukan dengan menginterpretasikan tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang ada kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
  • Tidak menekankan pada pengujian hipotesis namun menjawab pertanyaan dengan cara berpikir formal dan argumentatif.
  • Sampelnya kecil.

PENGELOMPOKAN ANALISIS BERDASARKAN VARIABEL :

Jika dilihat dari jumlah variabel yang dianalisis ada 3 jenis analisis data :
  1. Analisis Univariat, analisis yang menggunakan 1 variabel.
  2. Analisis Bivariat, analisis yang menggunakan 2 variabel.
  3. Analisis Multivariat, analisis yang menggunakan 3 atau lebih variabel.

BERDASARKAN KEDALAMAN ANALISISNYA :

1. Penelitian deskriptif

  • Menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik agar lebih mudah dipahami dan disimpulkan.
  • Pengambilan kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu mendalam.
  • Pengolahan data didasarkan pada analisis persentase dan analisi kecenderungan (trend).

2. Penelitian Inferensial

  • Melakukan uji hipotesis dan melakukan analisis hubungan antar variabel.
  • Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan pengolahan data dengan metode statistik yang lebih mendalam.

BERDASARKAN KARAKTERISTIK ATAU SIFAT PERMASALAHAN :

1. Penelitian Historis (Historical Research)

  • Tujuan : Membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
  • Ada hipotesis.
  • Tergantung data yang diobservasi oleh orang lain.
  • Datanya primer dan sekunder, dengan kritikan pada validitas ekternal dan internal.
  • Mempunyai telaah pustaka yang sangat dalam dan luas.

2. Penelitian Dekriptif (Descriptive Research)

  • Tujuan : Menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.
  • Tidak menguji hipotesis, atau menguji hubungan antar variabel. (menggunakan 1 variabel : Univariat)
  • Memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. (menggunakan 2 variabel : Analisis Bivariat atau lebih : Analisis Multivariat)
  • Biasanya dilakukan dengan survey.

3. Penelitian Perkembangan (Developmental Research)

  • Tujuan : Mempelajari pola dan urutan perkembangan sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu.
  • Secara Longitudinal : mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus menerus. Kesulitan : banyak sampel yang tidak dapat diikuti.
  • Secara cross-sectional : mengambil contoh dari kelompok tertentu. Lebih murah dan efisien tetapi sampel tidak bisa dibandingkan.

4. Studi Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research)

  • Tujuan : Mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir dan interaksi lingkungan yang trjadi pada suatu unit social seperti individu, kelompok, lembaga atau komunitas.
  • Penyelidikannya mendalam sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir atau tersusun dengan baik dan lengkap.
  • Sampelnya sedikit, variabelnya banyak.

5. Penelitian Korelasional (Correlational Research)

  • Tujuan : Menyelidiki sejauh mana variasi pada satu atau lebih variabel berkaitan dengan satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.
  • Dilakukan pada penelitian yang tidak teliti jika dilakukan dengan eksperimen.
  • Yang dilihat adalah hubungan dan varabelnya kompleks.

6. Penelitian Kausal - Komparative (Causal - Comparative Research)

  • Tujuan : Menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara mengamati akibat untuk mencari penyebab.
  • Bersifat ex post facto, yaitu data dikumpulkan setelah semua kejadian yang menjadi masalah itu terjadi, kemudian dianalisis dan dilihat hubungannya.
  • Baik digunakan bila metode eksperimental tidak dapat digunakan.
  • Kurang adanya kontrol, faktor yang menjadi penyebeb yang mungkin tidak teramati.

7. Penelitian Eksperimental Sungguhan/Murni (True Experimental Research)

  • Tujuan : Meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat di antara variable dengan cara mengenakan kondisi perlakuan kepada kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
  • Pemusatannya terletak pada pengontrolan varians,
  • Jangan sampai ada pengaruh dari luar.
  • Pengukuran hasil eksperimen dengan sebenar-benarnya.
  • Memaksimalkan variabel yang terlibat
  • Dianjurkan untuk pemilihan sampel secara random.
  • Yang sangat esensial (sine qua non) adalah validitas internal : apakah perbedaan yang terjadi itu benar-benar karena perbedaan perlakuan, dan validitas eksternal : apakah hasil penelitian ini dapat digeneralisasi pada subjek dalam kelompok yang lebih luas.

8. Penelitian Eksperimental Semu (Quasi Experimental Research)

  • Tujuan : Memperoleh informasi yang merupakan perkiraan informasi yang dapat diperoleh dari eksperimental yang sebenarnya dimana tidak memungkinkan untuk mengontrol/memanipulasi semua variabel yang relevan
  • Validitas ekternal dan internal harus diperhatikan.

9. Penelitian Tindakan (action research)

  • Tujuan : Mengembangkan keterampilan baru dan Untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual lainnya.
  • Praktis dan langsung relevan dengan situasi yang aktual.
  • Fleksibel dan adaptif.
  • Validitas eksternal dan internalnya lemah, karena bersifat situasional dan sampelnya tidak representatif.

Menurut Wounland, ada 2 macam penelitian (Ilmu Sosial):

  1. Teoritik : Hanya menggunakan pustaka, dan analisa logic/rasional.
  2. Empirik : Dengan menggunakan teori dan data-data empiris/data yang diperoleh dari lapangan.

Penelitian empirik terbagi atas :

  • Eksploratif : Penelitian yang bertujuan untuk memperdalam, menggali, menjajaki suatu gejala. Cara ini bisa tidak memakai hipotesis.
  • Deskripsi : Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, menyajikan apa adanya secara cermat. Ada hipotesis.
  • Eksplanatori : Penelitian yang berguna untuk menjelaskan gejala dengan menunjukkan hubungan sebab akibat. Memakai statistik dan hipotesis.
Post a Comment

Post a Comment

Terimakasih telah memberikan komentar