lcRoHgqPZjWs3J6831YqB9z8W93RGUPK8UWFVz3x
Bookmark

PERTEMUAN KE 3


Dosen : Ade Sudrajat

Ada pun bentuk komunikasi bisnis yg dilangsungkan pd umumnya bisa dikategorikan seperti berikut ini :
  1. Komunikasi dari atasan pd bawahan (downward communications) yg mrpk penyampaian pesan dari orang yg dl hierarki organisasi lebih tinggi pd orang yg menjadi bawahannya. Biasanya komunikasi seperti ini bersifat instruksi atau perintah.
  2. Komunikasi dari bawahan pd atasan (upward communications) yg mrpk kebalikan dari komunikasi pada butir 1 Di sini orang yg lebih rendah posisinya dl hierarki organisasi menyampaikan gagasan atau umpan-balik pd atasannya. Biasanya berupa usulan, saran atau masukan. Pd bbrp organisasi, dg pendekatan manajemen partisipatif, banyak pimpinan mendapatkan gagasan yg baik dari bawahannya melalui komunikasi seperti ini.
  3. Komunikasi pd sesama (sideways Communications) yg mrpk proses komunikasi yg berlangsung di antara orang yg sama kedudukannya dl hierarki organisasi seperti komunikasi di antara sesama manajer, sesama supervisor atau sesama karyawan. Komunikasi seperti ini biasanya berlangsung dl bentuk koordinasi misalnya antara bagian keuangan dengan bagian SDM.
  4. Komunikasi multi saluran (multichannel communications) yang mrpk komunikasi yg berlangsung dg menggunakan berbagai saluran di antara orang dari berbagai jenjang jabatan. Dg perkembangan teknologi informasi & komunikasi maka saluran komunikasi menjadi begitu beragam. Bukan hanya dl bentuk tertulis seperti nota atau memo & telepon tapi juga bisa dl bentuk video- conference, memanfaatkan fasilitas messenger atau berkirim SMS.
Sedangkan kegiatan komunikasinya sendiri dapat dilakukan dalam wujud kegiatan seperti :
  1. Briefing, yang memungkinkan berlangsung komunikasi antara ketua tim atau para manajer dengan para stafnya. Pada banyak organisasi, briefing ini dilakukan setiap hari atau seminggu sekali.
  2. Rapat, yang dilakukan untuk berkomunikasi dalam suasana yang relatif formal.
  3. Komunikasi tatap-muka, yang bisa menjadi ruang untuk terjadinya pertukaran gagasan dan informasi secara santai dan informasi.
Komunikasi bukan hanya berdimensi isi-pesan/informasi namun juga berdimensi relasi maka kegiatan komunikasi bisnis pun tak bisa hanya berdimensi tunggal misalnya isi-pesan saja atau relasi saja. Komunikasi manusia akan memerlukan keduanya.

Dalam suasana yang informal, komunikasi tatap-muka yg memungkinkan terjadinya pertukaran informasi (dimensi isi) sambil mengeratkan keakraban (dimensi relasi) bisa menjadi pilihan komunikasi bisnis.

Namun ada kalanya kita lebih menekankan pd dimensi informasi seperti yg dilakukan melalui rapat sebagai salah satu bentuk komunikasi bisnis. Namun adakalanya juga lebih menekankan dimensi relasinya, seperti percakapan yg dilakukan sambil bermain tenis atau menyelenggarakan acara coffee morning.
0

Post a Comment

Terimakasih telah memberikan komentar